Rabu, 14 Februari 2018

Creepy Story 1: THE BAR


THE BAR
Made by Ace 09/24/17


Suatu malam, sepulang dari kantor, aku mampir ke sebuah bar di pinggiran kota. Hanya ada beberapa orang di sana, dengan minuman mereka masing-masing. Aku menuju bartender dan duduk di samping seorang pria paruh baya. "Aku minta vodka", kataku kepada bartender. Lalu pria di sebelahku menatapku dengan serius. Ia berkata "Apa kau suka mendengarkan cerita?". Akupun menjawab "Tidak, terima kasih.". Lalu ia membujukku "Ayolah, aku akan mentraktirmu 3 gelas", "Apa kau serius? Tapi kau harus membuatku tertarik dengan ceritamu.", "Setuju.", sambungnya. Lalu ia mulai menceritakan sebuah kisah, sembari kami menghabiskan minuman kami

"Adalah seorang tukang kayu, ia hidup bersama Diana, isterinya, dan Robert, anaknya. Mereka tinggal di suatu pondok di pinggir hutan. Setiap pagi ia pergi ke hutan untuk mencari pokok kayu dan berburu. Suatu hari, sepulang dari berburu bersama putranya, ia menemukan isterinya tewas tertikam. Dari kejauhan, ia melihat seorang pria berkacamata berlari dengan memegang sebilah pisau yang penuh dengan darah. Karena terlalu lelah berburu, mereka tak dapat mengejar pria tersebut. Sejak saat itu mereka berjanji untuk membunuh semua pria berkacamata yg mereka temui."

*glek glek* Aku menghabiskan gelas pertamaku hanya dengan beberapa teguk. Dengan sedikit takut aku melepas kacamataku. "Ba-bartender, tambah minumannya. Pria ini yang akan membayar. La-lanjutkan ceritanya pak."

"Beberapa tahun kemudian, ayah dan anak tersebut pindah ke sebuah kota dan mendirikan sebuah tempat pembantaian. Setiap ada seorang pria berkacamata yg memasuki tempat tersebut, akan mereka mutilasi, lalu mereka akan membuat sebuah patung lilin yg menyerupai orang tersebut, dan mendudukkannya pada kursi."

Aku pun menghabiskan gelas terakhirku. "Wah, ceritamu sungguh mengerikan pak.", "Ah, terima kasih. Apakah kau ingin pergi ke toilet?", "Tidak", jawabku. Dengan takut, aku pun langsung melangkahkan kaki ke pintu keluar. Namun sang bartender menanggilku "Tuan". Dengan perasaan takut aku pun menoleh, dan ia berkata "Apakah cerita itu membuatmu takut? Kau sampai meninggalkan kacamatamu, hahaha.", "Ah, bodohnya aku.", jawabku. Aku pun kembali untuk mengambil kacamataku. Tapi jujur aku masih penasaran dengan pria paruh baya tersebut. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepadanya "Ma-maaf pak, apakah kau tukang kayu itu?", "Oh,  bukan, ia sudah mati bertahun-tahun yg lalu.", jawabnya.

Untuk sesaat aku merasa lega, tapi sesuatu membuatku takut. Saat kuperhatikan, ternyata orang-orang yg duduk di bar tersebut semuanya memakai kacamata, kecuali si pak tua dan bartendernya. Terlebih lagi dari tadi mereka hanya duduk diam dan minuman mereka pun masih tetap penuh. Jantungku semakin berdetak dengan kencang, terlebih lagi saat aku melihat tulisan dari balik kaca jendela "raB s'treboR"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Words reflects the person.